Informasi Sekolah Darussalam

 INFORMASI SEKOLAH DARUSSALAM

1. MTs Darussalam



Satu hal yang acap dikenang oleh alumni Pesantren Darussalam adalah kebersahajaan pesantren ini dalam keseharian santrinya. Malah, seperti yang kerap terucap dari K.H. Irfan Hlielmy (Ayahanda K.H. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, MS.) (Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam) setiap menerima kunjungan tamu, selalu disambut dengan kalimat yang sama, seolah menegaskan bagaimana seharusnya santri Darussalam mengambil posisi dengan kerendah-hatian, “Selamat datang di tempat kami , Pesantren yang sangat sederhana ini”.

Ihkwal kesejahteraan dan kesederhanaan Darussalam ternyata sama tuanya dengan sejarah pesantren ini. Nun di paruh 1929, Kiai Ahmad Fadlil (meninggal tahun 1950) ayahanda K.H. lrfan Hielmy, memulai kisah dengan sebuah mesjid dan sebuah bilik sebagai asrama. Santri yang pertama mondok adalah pemuda-pemuda setempat yang tidak saja diajari ilmu-ilmu agama tetapi diajak mengolah sawah, bercocok tanam, dan diberi contoh bagaimana memelihara dan memakmurkan mesjid. Pesantren Cidewa, sebutan untuk komunitas baru itu, dengan cepat mendapat simpati serta dukungan dari masyarakat sekitar bahkan di tahun-tahun pertama mulai dikenal luas dan Iebih banyak lagi santri yang mondok.

Tanah Pondok Pesantren Darussalam Ciamis ini adalah hasil wakaf dari suami-istri Mas Astapraja dan Siti Hasanah di kampung Kandanggajah, Desa Dewasari, Kec. Cijeungjing, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Dibantu oleh masyarakat dan santri.

Keputusan Kyai Ahmad Fadlil dengan hanya menerima santri putra saja, karena tidak bisa keluar dari kontelasi keamanan sekitar penjajahan Belanda. Karena didorong oleh keinginan untuk melepaskan diri dari cengkraman penjajah. Lebih dari itu, penguasaan Bahasa Arab telah tampak dari sejak Ahmad Fadlil muda menghafal kitab-kitab Jauhar Maknun, Uqudul Juman, Takhisul Miftah dan syair-syairnya. Bahkan, pada usia 31 tahun beliau telah berhasil menerjemahkan Qosidah AI-Burdah karya Muhammad Said al-Busyiri  ke dalam bahasa Sunda diantara visi misi Pondok Pesantren Darussalam Ciamis yang terpenting adalah mencerdaskan kehidupan bangsa/umat. Melalui sejarah yang panjang berdirinya tahwi.

Pada tahun 1967 mulai dirintis penyelenggaraan sistem pendidikan Modern dengan mengadaptasi model klasikal, dan sampai saat ini semua jenjang pendidikan dari mulai Taman Kanak-kanak (TK) di Darussalam disebut Raudlatul Athfal (RA) sehinga Perguruan tinggi Program Strata 1 dan 2 telah ada di Pesantren ini.

Lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan adalah Raudhlatul Athfal (RA) pada tahun 1967, kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD, dan Madrasah Tsanawiyah berdiri pada tahun 1969, dan selanjutnya berdiri Madrasah Aliyah Negeri (MAN) atas permintaan Kementerian Agama belum menyediakan dana untuk keperluan itu, maka penyelenggaraan diserahkan kepada Pondok Pesantren Darussalam Ciamis.

Visi :
Madrasah Pelopor dalam Pendidikan Karakter yang Berbasis Pesantren

Misi :

  • Membiasakan Perilaku sesuai dengan norma-norma Kepesantrenan
  • Membina dan Mengembangkan Hapalan Qur’an
  • Menyelenggarakan pendidikan sesuai standar nasional pendidikan
  • Menyelenggarakan pendidikan khas pesantren
  • Menyelenggarakan pembelajaran berbasis IT
  • Membangun motivasi, minat dan bakat individu
  • Mengembangkan Keterampilan Berbahasa Asing
  • Mengadakan pendidikan kecakapan hidup
  • Mengadakan inovasi dalam kegiatan pembelajaran
  • Membiasakan budaya bersih
  • Mengembangkan sikap peduli sosial
  • Menanamkan Wawasan Kebangsaan

 

Tujuan :

  • Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi dalam memiliki keunggulan kepribadian yang didasari oleh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  • Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi dan memiliki kemandirian dalam bersikap, bertindak dan berfikir berbasis akhlakul karimah.
  • Menciptakan pribadi yang memiliki jiwa kepemimpinan.
  • Menciptakan suasana kondusif dalam proses pembelajaran.
  • Menyediakan sarana dan media pembelajaran yang efektif dan inovatif.

 

Strategi :

  • Mengupayakan terwujudnya sistem penjaminan mutu madrasah dengan memiliki keunggulan yang ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara.
  • Mendidik dan membina siswa dalam proses pendidikan integral sebagai bagian dari pendidikan kepemimpinan yang kuat dan berkarakter.
  • Memadukan sistem pembelajaran madrasah dan sistem pendidikan pesantren yang bertumpu pada sikap akhlak mulia dan budaya menuntut ilmu yang terus menerus.
  • Mendorong dan membimbig siswa dalam menciptakan budaya prestasi, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sosial.
  • Membuat rombongan belajar atau kelas berdasarkan minat dan bakat dalam belajar peserta didik.
  • Menyelenggarakan kelas unggulan


2. SMA Plus Darussalam




Berdirinya SMA Plus Darussalam

Melalui sejarah yang panjang (berdiri tahun 1929 oleh K.H. Ahmad Fadlil), kini Pondok Pesantren Darussalam telah berkembang dan mencapai kemajuan yang sangat menggembirakan. Pondok Pesantren yang pada awal berdirinya hanya memiliki sebuah rumah tempat tinggal Kiayi, sebuah masjid dan sebuah asrama (pondok) yang sederhana, kini telah memiliki fasilitas bangunan yang relatif lengkap dan beberapa diantaranya cukup megah.

Disamping peningkatan fasilitas dan sarana pendidikan untuk santri, hal yang sangat penting lain adalah pengembangan sistem pendidikannya. ketika di banyak Pondok Pesantren lain masih mengkhususkan pada pengajian kitab, Pesantren Darussalam mulai merintis untuk menyelenggarakan pendidikan formal. Maka sejak dasawarsa 60-an, Pesantren Darussalam mulai memodernisasikan sistem pendidikannya dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan formal.

Pada tahun 1967, mulai dirintis penyelenggaraan sistem pendidikan modern dengan mengadaptasi model klasikal dan sampai saat ini semua jenjang pendidikan dar mulai Taman Kanak-kanak (TK) (di Pesantren Darussalam disebut Raudlatul Athfal/RA) hingga perguruan tinggi telah ada di pesantren ini.

Lembaga pendidikan formal yang pertama didirikan adalah Raudlatul Athfal (Taman Kanak-kanak) pada tahun 1967, kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah/MI (setingkat SD), lalu Madrasah Tsanawiyah Darussalam/MTsD (setingkat SMP) pada tahun 1968. kemudian berdiri Madrasah Aliyah Negeri Darussalam (setingkat SMA) pada tahun 1969. Selanjutnya didirikan SMA Plus Darussalam yang merupakan lembaga pendidikan swasta pada tahun 2003. Sedangkan Pendidikan Tinggi (PT) di Pondok Pesantren Darussalam adalah berbentuk Institut yang didirikan pada tahun 1970, dengan nama Institut Agama Islam Darussalam (IAID) yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam yang menggabungkan pendidikan akademik dengan pendidikan kepesantrenan, yaitu Pondok Pesantren Darussalam. Disamping itu, pada tahun 1995 diselenggarakan pula Ma'had 'Aly, yaitu pendidikan tinggi Pesantren Darussalam. Mahasantri Ma'had 'Aly ini terdiri dari lulusan Madrasah Aliyah dan para mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam dari berbagai fakultas yang memenuhi persyaratan, diantaranya telah mampu membaca kitab-kitab kuning, dan pada 2003 Berdirilah Sekolah Menengah Atas (SMA) Plus Darussalam sebagai sekolah alternatif yang menggunakan kurikulum dari kementrian pendidikan yang dipadukan dengan kurikulum pesantren Darussalam.


Visi dan Misi

Visi

“Menghasilkan Lulusan Berwawasan Masa Depan yang Unggul dalam Logika, Etika, dan Estetika, berdasarkan Nilai-nilai Agama, Budaya, dan Berwawasan Lingkungan”

Misi

  1. Mengembangkan kemampuan ilmiah dan logika peserta didik sebagai dasar pengembangan kompetensi akademik.
  2. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi pada kecakapan hidup.
  3. Mengembangkan seluruh sumber daya manusia (SDM) sekolah yang fungsional, profesional, dan kompetitif berbasis tantangan zaman.
  4. Membentuk kepribadian islami peserta didik berbasis budaya pesantren.
  5. Mengembangkan lingkungan sekolah yang berwawasan lingkungan
  6. Membentuk peserta didik yang mampu mewujudkan masyarakat yang toleran, harmonis, dan menghargai keragaman.



3. MAN 1 Darussalam Ciamis 



















Pada paruh 1929, Kyai Ahmad Fadlil (meninggal tahun 1950) ayahanda K.H. Irfan Hielmy (alm), memulai kisah pendirian Pondok Pesantren dengan sebuah mesjid dan sebuah bilik sebagai asrama. Santri yang pertama mondok adalah pemuda-pemuda setempat yang tidak saja diajarai ilmu-ilmu agama tetapi diajak mengolah sawah, bercocok tanam, dan diberi contoh bagaimana memelihara bilik dan memakmurkan mesjid. Pesantren Cidewa, sebutan untuk komunitas baru itu, dengan cepat mendapat simpati serta dukungan dari masyarakat sekitar bahkan di tahun-tahun pertama mulai dikenal luas dan Iebih banyak lagi santri yang mondok. Tanah Pondok Pesantren Darussalam Ciamis ini adalah hasil wakaf dari suami-istri Mas Astapraja dan Siti Hasanah di Kampung Kandanggajah, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Pada tahun 1967 mulai dirintis penyelenggaraan sistem pendidikan formal dengan mengadaptasi model klasikal, dan sampai saat ini semua jenjang pendidikan dari mulai Taman Kanak-kanak (TK) atau Raudlatul Athfal (RA) telah berdiri hingga Perguruan Tinggi.
Lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan oleh Pesantren Darussalam Ciamis adalah Raudhlatul Athfal (RA) pada tahun 1967, kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD, dan Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) berdiri pada tahun 1969. Kemudian pada tahun 1969 berdiri Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) yang semula merupakan Madrasah Aliyah Swasta Darussalam Kabupaten Ciamis berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 62 Tahun 1969 pada tangal 2 Djuli tahun 1969. Dan dalam konsideran SK Menteri Agama tersebut dinyatakan bahwa selama Anggaran Belanja Departemen Agama untuk keperluan tersebut tidak mencukupinya, maka biaya pembinaan selanjutnya dibebankan kepada Pengasuh Pesantren Darussalam Ciamis.

Dalam perjalanannya yang telah mencapai usia 41 tahun ini, MAN Darussalam Ciamis berkomitmen pada aturan yang berlaku yang kemudian dikembangkan dengan arah kebijakan madrasah serta pendayagunaan potensi tenaga edukatif, tenaga administratif serta fasilitas sarana yang ada di MAN Darussalam Ciamis. Kondisi demikian tentu akan menunjukan jati dirinya dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai keberhasilan yang dicapai peserta didik.
Demikian pula sebagai arah timbal balik hubungan madrasah dengan masyarakat, MAN Darussalam Ciamis telah menunjukkan perhatian serta kepercayaan masyarakat yang semakin positif. Hal ini pun dapat dibuktikan dengan peminat siswa dari tahun ke tahun yang terus meningkat sehingga dalam penerimaan siswa baru diadakan seleksi melalui batasan nilai (hasil Ujian Nasional dan tes khusus).

Kendatipun demikian, sebagai suatu proses usaha pendidikan yang menghadapi berbagai heteroginitas dalam komponen-komponennya, maka tidak menutup mata terhadap berbagai kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu dalam mengoperasionalkan usaha pendidikan pada MAN Darussalam Ciamis, secara berkesinambungan pimpinan madrasah serta seluruh mitra kerjanya senantiasa berfikir inovatif dan prosfektif menuju pendidikan yang bermutu.
Dalam perjalannya sampai sekarang, Alhamdulillah MAN Darussalam Ciamis telah mampu melengkapi dirinya dengan sarana dan prasarana yang tidak kalah dari sekolah lainnya, demi mendukung pengembangan keilmuan yang diharapkan seluruh pihak, misalnya laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mencakup Laboratorium Fisika, Kimia, dan Bilogi. Selain itu dilengkapi pula dengan Laboratorium Bahasa dan Laboratorium Komputer.

Demikian pula dengan unsur pendidiknya, MAN Darussalam Ciamis terus berusaha menjalin kerjasama baik dengan sesama pendidik dalam negeri maupun dengan para pendidik dari mancanegara, khususnya dari Asia dan Amerika, juga para siswanya pernah diikutsertakan dalam program pertemuan pelajar ke Jepang, dan guru ke Amerika Serikat (AS).
Disamping itu, MAN Darussalam Ciamis tetap berpegang teguh pada prinsip utama yaitu mencetak manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) tanpa melupakan keimanan dan ketaqwaan (Imtak). Kegiatan keagamaan sesuai ciri Madrasah terus dikembangkan sehingga cita-cita tersebut bisa tercapai.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di MAN Darussalam Ciamis dapat tercapai apabila proses pembelajaran mampu membentuk pola prilaku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang matang dan terencana dengan baik supaya dapat memenuhi.

Adapun para Kepala yang pernah memimpin/bertugas di MAN Darussalam Ciamis adalah sebagai berikut:

  1. KH. Ibrahim Ahmad (1969 – 1994)
  2. Drs. H. Wahyudin, M. Pd. (1994 – 2004)
  3. Dra. Hj. Eulis Fadilah Jauhar Nafisah, M. Pd. I (2004 – 2010)
  4. Drs. Tatang Ibrahim, M. Pd (2010 – 2012)
  5. Dra. Hj. Eulis Fadilah Jauhar Nafisah, M. Pd. I (2012 – 2017)
  6. Idan Nurdiana, S.Pd., M.Pd (2017 – sekarang)

A. Visi

Terwujudnya Madrasah yang unggul dalam kepemimpinan dan pengajaran berbasis pesantren dan berwawasan global.

B. Misi

  1. Mengupayakan terwujudnya sistem penjaminan mutu madrasah bertaraf internasional yang ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara
  2. Menciptakan suasana kondusif dalam mewujudkan peserta didik yang berprestasi, cerdas, trampil, kreatif dan produktif
  3. Menumbuhkan dan mengembangkan minat dan motivasi peserta didik
  4. mengembangkan layanan propesional dan manajemen yang terbuka
  5. menyebarkan semangat keteladanan, demokrasi, toleransi dan berpikir positif

 

C. Tujuan

  1. Menciptakan peserta yang menjunjung tinggi dalam memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
  2. Menciptakan peserta didik yang menjunjung tinggi dan memiliki kemandirian dalam bersikap, bertindak dan berfikir akhlakul karimah
  3. Mewujudkan suasana kondusip bagi proses pembelajaran
  4. Menyediakan sarana dan media pembelajaran yang efektif dan inofatif
  5. Membangun tenaga kependidikan agar terwujud suasana pembelajaran yang kondusif, efektif dan inopatif
  6. Mendorong tumbuhnya motivasi berprestasi yang tinggi dikalangan peserta didik
  7. Mengimplementasikan KTSP dan budaya komperatif


4. Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis

Institut Agama Islam Darussalam (IAID) adalah Perguruan Tinggi Agama Islam yang menggabungkan pendidikan akademik dengan pendidikan kepesantrenan, yaitu Pondok Pesantren Darussalam. Pendidikan Tinggi Islam yang lahir pada tanggal 1 Juni 1970 ini sejak lama dipercaya pemerintah dan masyarakat untuk mendidik calon-calon sarjana-ulama-cendekia, yang memiliki visi ke-Islam-an, keilmuan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.

Kepercyaan itu dibuktikan dengan jumlah ribuan alumni yang tersebar hampir di seluruh pelosok nusantara dalam berbagai peran dan kedudukan.

Pada awal berdirinya, IAID hanya memiliki satu fakultas, yaitu Fakultas Syari’ah. Kemudian melalui usaha keras, saat ini telah ada tiga fakultas dan satu program, yaitu Fakultas Syari’ah (Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah dan Ekonomi Syari’ah), Fakultas Tarbiyah (Program Studi Pendidikan Agama Islam, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini), Fakultas Ushuluddin (Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir), dan Program Pascasarjana/S2 (Program Studi Pendidikan Agama Islam).

Fakultas Ushuluddin Jurusan Dakwah pernah didirikan, tetapi kemudian diubah menjadi Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sesuai dengan tuntutan dan perkembangan yang ada. Program Diploma PGSD/PGMI juga pernah ada tetapi kemudian ditingkatkan statusnya dari Program Diploma menjadi Program Strata Satu.

Secara kronologis, sejarah perkembangan IAID dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa penting yang terjadi, yaitu:

No.

Tanggal

Peristiwa Penting

Dasar Hukum

1

01/06/1970

Pendirian Fakultas Syari'ah IAIN SGD Bandung di Kampus Pesantren Darussalam, sebagai Cikal Bakal Berdirinya IAID Ciamis

-

2

14/03/1972

Fakultas Syari'ah Memperoleh Status Terdaftar

SK Direktur Direktorat Perguruan Tinggi Agama No. Dd/I/PT/3/Nc.B-IV/3/50.336/1972

3

01/07/1972

Pendirian Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis (Perubahan dari Fakultas Syari'ah menjadi Institut)

SK Yayasan No. 07/YAKPI/VII/1972

4

01/01/1975

Penetapan Lambang IAID

SK YAKPI No. 027/YAKPI/I/1975

5

18/08/1975

Penetapan Statuta IAID

SK YAKPI No. 28 Tahun 1987

6

18/08/1975

Penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga YAKPI

SK YAKPI No. 058/YAKPI/IV/1991

7

23/06/1979

Pemberian Status Diakui Sama Dengan Tingkat Sarjana Muda (Bacaloreat) Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri Kepada Tingkat Sarjana Muda (Bacaloreat) Fakultas Syari'ah IAID Ciamis Jawa Barat

SK Menteri Agama No. 53 Tahun 1979

8

01/09/1985

Pembukaan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fak. Tarbiyah

SK Yayasan No. 06/YAKPI/II/1985

9

03/11/1986

Pemberian Izin Operasional Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah

SK Kopertais Wilayah II Jawa Barat Nomor 05 Tahun 1986

10

01/12/1988

Fakultas Syari'ah Memperoleh Status Penyesuaian Jalur dan Program Pendidikan Strata Satu untuk Jurusan Peradilan Agama (Qodlo)

SK Menteri Agama Nomor 220 Tahun 1988

11

27/05/1989

Pemberian Status Terdaftar Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

SK Menteri Agama No. 109 Tahun 1989

12

18/01/1993

Pemberian Status Diakui Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

SK Menteri Agama No. 11 Tahun 1993

13

01/02/1993

Jurusan Peradilan Agama Fakultas Syari'ah Memperoleh Status Disamakan

SK Menteri Agama No. 14 Tahun 1993

14

20/09/1995

Perubahan Fakultas Ushuluddin Jurusan Dakwah Menjadi Fakultas Dakwah

SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995

15

20/09/1995

Penetapan Kembali Status Disamakan Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari'ah

SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995

16

20/09/1995

Pemberian Status Terdaftar Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah

SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995

17

20/09/1995

Pemberian Status Terdaftar Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah

SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995

18

20/09/1995

Pemberian Status Terdaftar Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Fakultas Dakwah

SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995

19

20/09/1995

Pemberian Status Terdaftar Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari'ah

SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995

20

22/07/1997

Penetapan Kembali Status Diakui Program Strata Satu Jurusan Pendidikan Agama Islam Fak. Tarbiyah

SK Dirjen Binbaga Islam No. E/151/1997

21

15/10/1998

Penetapan Kembali Status Disamakan Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari'ah

SK Dirjen Binbaga Islam No. E/330/1998

22

23/06/2000

Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari'ah Memperoleh Status Terakreditasi  dari BAN PT

SK BAN PT Nomor 012/BAN-PT/Ak-IV/VI/2000

23

23/06/2000

Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Memperoleh Status Terakreditasi  dari BAN PT

SK BAN PT Nomor 012/BAN-PT/Ak-IV/VI/2000

24

21/08/2002

Pemberian Izin Operasional Program Diploma II (D.2) PGSD/PGMI dan PGTKI

SK Kopertais Wilayah II Jawa Barat dan Banten No. 240/KOP/II/S/2002

25

10/06/2003

Jurnal TAJDID Memperoleh Status Terakreditasi Pertama dari Dirjen Dikti Departemen Pdndidikan Nasional

SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional R.I. Nomor 34/DIKTI/Kep/2003

26

18/07/2003

Program Studi Pendidikan Agama Islam Fak. Tarbiyah Memperoleh Status Terakreditasi Kembali (B) dari BAN PT

SK BAN PT No. 015/BAN-PT/Ak-VII/S1/VII/2003; dengan Sertifikat Akreditasi No. 0562/Ak-VII-S1-015/IASPAI/VII/2003

27

20/08/2003

Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah Memperoleh Status Terakreditasi Kembali (B) dari BAN PT

SK BAN PT No. 019/BAN-PT/Ak-VII/S1/VIII/2003

28

26/08/2003

Izin Penyelenggaraan Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Islam Program Magister Ilmu Agama Islam pada Program PPs IAID

SK Dirjen Kelembagaan Islam No. Dj.II/306/2003

29

13/05/2005

Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah

SK Dirjen Kelembagaan Islam No. Dj.II/119/2005

30

13/05/2005

Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari'ah

SK Dirjen Kelembagaan Islam No. Dj.II/119/2005

31

12/07/2006

Jurnal TAJDID Memperoleh Status Terakreditasi Kedua (Nilai B) dari Dirjen Dikti Departemen Pdndidikan Nasional

SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional R.I. Nomor 55a/DIKTI/Kep/2006

32

10/01/2007

Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Islam Program Pascasarjana (S2)

SK Dirjen Kelembagaan Islam No. Dj.I/19/2007

33

10/07/2007

Izin Penyelenggaraan Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Jenjang Strata Satu (S1)

SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.I/257/2007

34

02/10/2012

Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Guru Raudhatul Atfal (PGRA) Jenjang Strata Satu (S1)

SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1891 Tahun 2012

35

02/10/2012

Izin Penyelenggaraan Program Studi Ekonomi Syari’ah (ESy) Jenjang Strata Satu (S1)

SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1891 Tahun 2012

36

26/09/2016

Izin Penyelenggaraan Program Studi Ilmu Al-Qur`An dan Tafsir (IAT)

SK Dirjen Pendidikan Islam No. 5374 Tahun 2016

37

29/12/2016

Penyesuaian Nomenklatur Program Studi Pendidikan Guru Raudhatul Atfal (PGRA) menjadi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7358 Tahun 2016



VISI

Menjadi Universitas Unggul berbasis moderasi beragama dan kepesantrenan pada tahun 2025.

 

MISI

  1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang bermutu, berakhlak mulia, dan berkomitmen pada moderasi.
  2. Mengembangkan budaya akademik berkarakter tradisi pondok pesantren yang ditandai oleh sifat-sifat ikhlas, jujur, sederhana, rendah hati, dan menjunjung tinggi kebenaran.

 

TUJUAN

  1. Terwujudnya proses dan luaran bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang bermutu secara berkelanjutan.
  2. Memiliki budaya akademik dan tradisi pesantren yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu.

SASARAN

Pencapaian visi, misi, dan tujuan institusi dijabarkan dalam sasaran-sasaran sebagai berikut.
A) Sasaran-sarana untuk tujuan ”terpenuhinya standar-standar pendidikan tinggi dalam bentuk universitas”
  1. Tersedianya sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional, ahli, dan kompeten
  2. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang bermutu dan layak
  3. Terealisasinya sistem pembiayaan yang beragam sumber
  4. Terselenggaranya manajemen pengelolaan pendidikan tinggi yang berkarakter, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
B) Sasaran-sarana untuk tujuan  ”memiliki budaya akademik yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu”
  1. Terselenggaranya kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu
  2. Menghasilkan produk-produk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
  3. Terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sehingga institusi semakin dikenal dan diterima masyarakat

KOMPETENSI LULUSAN

  • Pengetahuan dan pemahaman (knowledge and understanding)
  • Mempunyai pemahaman dan penger-tian tentang dasar-dasar agama Islam
  • Mempunyai pemahaman dan penger-tian tentang norma, kaidah teori dan metodologi ilmu-ilmu agama Islam
  • Mempunyai pemahaman dan penger-tian tentang perkembangan ilmu-ilmu agama Islam.

Keterampilan (skills)

  • Terampil dalam menggali nilai-nilai universal ke-Islaman dan kemanu-siaan.
  • Terampil dalam penerapan konsep dan teori atas fenomena umat
  • Terampil dan aktif dalam kehidupan akademik di kalangan peminat dan peneliti ilmu-ilmu agama Islam
  • Terampil dalam membangun refleksi fenomenal ilmu-ilmu agama Islam yang dihadapi oleh masyarakat
  • Terampil dan peka dalam interpre-tasi teks, konteks, dan realitas umat.

Kemampuan dan kesanggupan (ability/ capability)

  • Menguasai dasar-dasar ilmiah dan pengetahuan serta metodologi bidang ilmu-ilmu agama Islam
  • Mampu mengidentifikasi, memfor-mulasi, dan menyelesaikan permas-alahan yang terkait dengan pene-rapan dan pengembangan ilmu-ilmu agama Islam
  • Mampu merancang suatu penelitian bidang ilmu-ilmu agama Islam.
  • Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang ilmu-ilmu agama Islam
  • Mampu menerapkan pengetahuan dan keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat.

Sikap (attitude)

  • Mempunyai sikap rasa ingin tahu terus-menerus tentang perkembang-an ilmu-ilmu agama Islam
  • Mempunyai sikap dan berusaha melakukan internalisasi nilai-nilai universal agama Islam
  • Peka terhadap upaya akademik dalam mengungkap khazanah ilmu-ilmu ke-Islaman
  • Berupaya menciptakan budaya prestatif dan sikap produktif dalam menghasilkan karya-karya ilmiah bidang ilmu-ilmu agama Islam
  • Menghargai pluralisme dan multi-kulturalisme sebagai realitas masya-rakat.
  • Menghargai setiap upaya pendekatan interdisipliner dalam mengelola sumber daya umat.

Postingan populer dari blog ini

Makalah Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pengalaman Kuliah di IAID Ciamis

Informasi Sekolah Darussalam