Anak Muda Bisa Apa?

 


Semua manusia di dunia ini ingin sukses selama hidupnya, ya walaupun kesuksesan itu bukan hanya di ukur berapa banyaknya uang yang ia peroleh. Tapi melainkan sebarapa besar ia dapat menggapai tujuan hidupnya (cita-cita), semakin besar tujuan di dalam hidupnya maka akan semakin teratur hidupnya. Kenapa? Karena mereka akan focus terhadap tujuannya, biasanya mereka akan berani menolak ajakan temennya ataupun guru/dosennya untuk mengikuti kemauan mereka, mereka sudah merencanakan kehidupan masa depannya dengan keinginannya sekaligus tujuan hidupnya. Gak peduli tujuan hidupnya tercapai atau tidak yang penting mereka hidup sejalan dengan garis jalan hidupnya, gak mengikuti garis jalan kehidupan orang lain. Dan menurut saya itu adalah kehidupan yang sebenarnya. Ingatlah tidak ada yang peduli terhadap diri kita selain diri kita sendiri, mereka selalu menanyakan pencapaian, keseuksesan atau pekerjaanmu bukan karena peduli denganmu, tapi mereka hanya mengukur kemampuanmu agar tidak melebihi kelibihan mereka, karena sejatinya manusia ingin selalu di atas, tidak ingin mereka sukses bersama, itu builshit semua jika ada yang mengatakan seperti itu. Dari pengalaman yang saya dapatkan dan juga ternyata sama dengan pengalaman orang lain (seperti contoh Rafi Ahmad dan Baim Wong) mereka bertengkar karena uang dari hasil kerja sama bisnisnya, dan membuat Rafi Ahmad lebih memilih kerja sama bisnis lebih baik dengan orang lain dari pada dengan teman sendiri yang akan menghancurkan pertemanan itu sendiri. Pengalaman saya juga seperti itu tidak membedakan mana saudara ataupun orang tua, apalagi sudah pembagian hak waris, wuh saling berebutan terhadap harta, walaupun agama Islam sendiri sudah mengaturnya tentang hak waris.

            Di usia yang rawan atau lagi masa emas ini saya sendiri suka menyalahkan diri sendiri, kenapa saya sulit berkembang? Kenapa saya malas-malasan? Kenapa nilai rapot saya di sekolah atau kampus itu besar (memuaskan) tapi saya merasa otak saya kosong tidak terisi. Itu yang saya renungi, saya selalu berusaha rajin baca buku, tapi cuma kuat beberapa hari selanjutnya malas baca lagi, dengan kehidupan berputar setiap harinya begini-begini saja saya selalu berpikir bagaimana saya mau sukses saya sendiri saja malas dan merasa tidak pantas untuk di atas (sukses). Saya selalu menggambarkan masa depan saya akan sulit, maksudnya sekarang saya santai-santai bisa main handphone, scroll tiktok, instagram, facebook, dll. Sedangkan masa tua saya akan berjuang susah payah untuk menghidupi keluarga sendiri yaitu anak dan istri, kenapa? Saya tidak punya nilai jual diri, skill tidak punya, sekarang masih mencari-cari kelebihan di dalam diri, dan itu saya rasa sudah terlambat. Seharusnya saya sudah mengembangkan kelebihan saya sekarang. Dan sekarang baru saja saya menemukan keinginan saya atau tujuan hidup saya yaitu ingin menjadi anggota DPR, kenapa? Saya ingin merasakan di dalamnya, karena banyak masyarakat yang mengkritik DPR karena tugasnya tidak membantu masyarakat tapi malah menyusahkan masyarakat. Bahkan saya sendiri sempat berpikir bagaiamana jika saya membubarkan saja DPR karena gaji-gajinya itu loh besar banget untuk jadi anggota DPR, sedangkan dampak pekerjaan mereka terasa gak ada untuk kepentingan masyarakat, apalagi mereka di gaji dengan uang rakyat, yang seharusnya kembali lagi ke masyarakat manfaatnya, jangan sampai malah mereka sendiri yang mendapatkan manfaatnya. Saya tahu saya punya resiko besar jika masuk ke sana, banyak di benci masyarakatlah, atau lainnya, saya berusaha ingin mengubah itu minimal saya bekerja benar-benar untuk masyarakat dan saya harus berani atasan yang menyalahgunakan kekuasaannya, saya harus berani bersuara, jika saya kalah di dalam DPR itu ada 2 pilihan, yang pertama saya harus mengikuti segala perintah atasan, dan di situ saya beresikon dapat uang haram (korupsi) karena saya percaya korupsi itu bukan dilakukan oleh satu orang pasti banyak orang dan bergrup dan saling menutupi dari kepolisian apalagi korupsinya besar-besaran, korupsi itu mudah karena uang triliuan ada di depan mata kita, makanya jika kita ambil 100jt saja tidak akan kelihatan, nah mulai dari situ korupsi yang lebih besar akan lebih memikat untuk kaya mendadak dengan hidup mewahnya, karena uang itu dari masyarakat dan kita yang mengatur segalanya. Tapi karena tidak ada kejahatan yang sempurna pasti suatu saat akan terbongkar juga, baik di dunia ataupun akhirat nanti.

            Dari pengalaman saya bekerja saja di salah satu perusahaan swasta, yang mengambil barang saat pulang itu ada, ya walaupun bisa di katakan barang itu yang gagal jadi atau tidak digunakan lagi, tapi tetap saja itu bukan hak kita, karena barang itu bisa di daur ulang atau digunakan lagi sebenarnya. Yang membawa barang bagus atau sudah di buat terlebih dahulu juga ada, dan saya sendiri yang di perintah mandor untuk buatnya, dan untuk kepentingannya sendiri bukan dari perintah perusahaan, dan di akhir pun saya mendapat bagian barang dari itu, karena katanya ini buat kenang-kenangan saya pulang untuk di berikan kepada orang tua. Karena pada saat itu saya sudah tidak mau lagi memperpanjang kontrak kerja, karena saya lebih memilih sekolah kembali (kuliah), saya rasa yang saya rasakan waktu adalah korupsi, ya walaupun bisa di katakan korupsi kecil. Tetap saja yang saya lakukan adalah salah, dan saya di situ serasa bisa di preses hukum. Tapi semuanya aman karena yang melakukan itu banyak sekali, bukan dari bawahan atasan pun juga ada. Semakin besar gaji kita semakin besara gaya hidup kita, itu yang saya rasakan waktu saya bekerja di PT. Saya juga tidak pernah menyangka ternyata atasan juga banyak yang punya hutang, ada yang beli mobil kredit, yang bawahan motor kredit, dan itu yang menyebabkan pengeluaran uang tidak stabil (boros). Saya pelajari bahwa kebahagiaan itu hanya di dapat dari hati yang tenang dan itu akan kita dapatkan jika kita sudah dekat dengan Tuhan, salah satunya dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala rangannya, karena dialah yang sejatinya memberikan rezikinya kepada kita, bahkan mudah bagi Tuhan untuk membuat kita sakit dan mencabut nikmat sehat yang kita rasakan.

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Kuliah di IAID Ciamis

Informasi Sekolah Darussalam