Makalah Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi

 

HAKIKAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah TIK

Dosen Pengampu: Andi Ainunnajib Fikri, S.T.,M.Pd.I.

 

 

 

 

Disusun Oleh:

Ilham Bahtiar

 

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM CIAMIS

2023



KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Makalah ini berjudul “Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi”.

          Penggunaan komputer memungkinkan siswa untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran di sekolah. Selain itu, komputer juga berperan sebagai sarana untuk mendorong pembelajaran mandiri bagi siswa.  

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah TIK. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Andi Ainunnajib Fikri, S.T.,M.Pd.I sebagai Dosen Mata Kuliah TIK yang telah banyak memberikan bantuan dengan arahan dan petunjuk yang sangat jelas sehingga mempermudah kami menyelesaikan tugas ini. Terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung selesainya makalah ini tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat terbuka pada kritik dan saran yang membangun, sehingga makalah ini bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Terima Kasih.

 

Ciamis, 15 September 2023

 


                                                                                                                                            Penulis



DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang   

     B.  Rumusan Masalah 

     C.    Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi

B.   Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi

C.    Hakikat Teknologi Informasi dan Komunuikasi

D.    E-Book dan E-Learning

E.    Manfaat TIK dalam Dunia Pendidikan

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan

B.   Saran

DAFTAR PUSTAKA



BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

          Di Indonesia, penggunaan teknologi sudah tidak lazim lagi. Dari sebuah pekerjaan yang kecil hingga yang besar, hampir semuanya menggunakan teknologi. Baik itu berupa bantuan atau pekerjaan keseluruhan. Teknologi sendiri bisa berupa sebuah cara atau solusi, bisa juga berupa peralatan yang bisa memudahkan manusia untuk menyelesaikan pekerjaannya. Jadi tidak heran apabila ada yang namanya teknologi komunikasi. Dimana teknologi ini merupakan peralatan perangkat keras yang terdapat dalam organisasi yang memudahkan untuk bertukar nilai-nilai sosial, agar bisa diproses dan dimengerti satu sama lain. Keinginan untuk mengetahui lebih baik lagi tentang Teknologi Komunikasi (Teknokom) yang menjadi dasar pembuatan dari makalah ini. Teknologi komunikasi akan menjadi bagian penting dari perkembangan kehidupan manusia.

          Berfokus pada Hakikat Teknologi Komunikasi dimana ini merupakan penjabaran mengenai secara jelas mengenai Teknologi Komunikasi itu sendiri. Sebelum memasuki penjelasan mengenai Hakikat Teknologi Komunikasi, akan lebih baik dimulai dengan penjelasan secara satu persatu. Salah satu landasan dalam pengembangan kurikulum adalah landasan IPTEK, ini berarti bahwa ilmu penegtahuan dan teknologi secara langsung akan menjadi materi pendidikan dan secara tidak langsung memberikan tugas kepada pendidikan untuk membekali masyarakat dengan kemampuan pemecahan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B.    Rumusan Masalah

1.     1. Apa Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi?

2.     2. Bagaimana Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi?

3.     3. Apa yang dimaksud Hakikat Teknologi Informasi dan Komunuikasi?

4.     4. Apa yang dimaksud E-Book dan E-Learning?

5.     5. Apa Manfaat TIK dalam Dunia Pendidikan?


C.    Tujuan Penulisan

1.     1. Menjelaskan Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.

2.     2. Menjelaskan Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi.

3.    3.  Menjelaskan Hakikat Teknologi Informasi dan Komunuikasi.

4.     4. Menjelaskan E-Book dan E-Learning.

5.     5. Menjelaskan Manfaat TIK dalam Dunia Pendidikan.




BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi

1.     Teknologi Informasi

Berikut ini pengertian teknologi informasi menurut pendapat para ahli, antara lain: 

a.     Haag dan Keen (1996) merupakan seperangkat alat yang membantu untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. 

b.     Martin (1999), mendefinisikan teknologi informasi yang tidak hanya terbatas pada teknologi computer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. 

c.     Mc Keown (2001), teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, meyimpan, mengubah dan untuk menggunakan informasi tersebut dalam segala bentuknya.

d.     Williams dan Sawyer (2003), teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.

e.     Kenneth C. Loudon (2004), teknologi informasi adalah salah satu alat yang digunakan para manajer untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Jadi menurut kesimpulan teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi computer dengan teknologi komunikasi. Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, pembaca sidik jari dan bahkan CD room. Teknologi komunikasi atau biasa juga disebut teknologi jarak jauh. Termasuk dalam kategori teknologi ini adalah telepon, radio dan televisi.


2.     Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya. Yang mendasari sesuatu hal dapat digolongkan kedalam teknologi komunikasi adalah:

a.     Teknologi komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat.

b.     Teknologi komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur sosial, ekonomi dan politik.

c.     Teknologi komunikasi membawa nilai yang berasal dari struktur ekonomi, sosial dan politik tertentu.

d. Teknologi komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia terutama kemampuan mendengar dan melihat. Adapun perbedaan antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi di antaranya sebagai berikut:

a)     Teknologi informasi lebih ditekankan pada hasil data yang diperoleh sedangkan pada teknologi komunikasi ditekankan bagaimana suatu hasil data dapat disalurkan, disebarkan dan disampaikan ke tempat tujuan.

b)    Teknologi informasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan computer dengan piranti pendukungnya serta perkembangan teknologi komunikasi yang ada. Teknologi komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan teknologi elektronika, sistem transmisi dan sistem modulasi, sehingga suatu informasi dapat disampaikan dengan cepat dan tepat. 

c)     Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya. 


B.    Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi

          Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi), mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti, sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama internet. 

1.     Masa Prasejarah

          Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan. Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya. 

a. Pada 3000 SM untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.

b.  Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria. Piktografi Serat Papyrus

c.   Pada 500 SM, manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.

d.    Pada 105 M masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap hieroglif.


2.     Masa Modern (1400 M-Sekarang)

a. Pada 1455, untuk pertama kalinya Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu. 

b.    Tahun 1830 Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin analytical yang di desain sehingga mampu memasukkan data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk computer digital yang pertama, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital. 

c.   Tahun 1837 Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat di kirim dengan baik hanya berada dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang di terima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun peralatan relai yang di tempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang di terima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang di operasikan secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api. 

d.   Pada 1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah operator yang tidak mengenal semua kertas yang ditemukan bangsa Cina telegraf dan penemunya (Samuel Morse) pelanggan. Sistem penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka.

e.    Pada 1889, Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus. Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis. 

f.      Pada 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. 

g.   Pada 1939, Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil menciptakan komputer elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah perkembangan komputer ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya. 

h.    Tahun 1973-1990 pada masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP. Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan Kartu Perforasi Berikan Komentar: Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *139 Votes awal yang disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching). Pada 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA, ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah berkembang dan menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.

i.     Tahun 1991-Sekarang. Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk komunitas internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih. 


C.    Hakikat Teknologi Informasi dan Komunuikasi

          Pengertian teknologi informasi yang diajukan oleh para ahli, seperti berikut ini: 

1.    Everett MR (1986) mengatakan bahwa teknologi informasi merupakan perangkat keras yang bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu atau banyak orang (umum) mengumpulkan, memproses dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain.

2.   Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan (digunakan) untuk memperoses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, micro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak, pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan.

3. Wawan Wardiana (2000) mengemukakan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, memanipulasi data berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Dari pendapat-pendapat yang diajukan oleh para ahli di atas (ingat masih banyak pendapat lain) dapat diambil kesimpulan bahwa teknologi informasi adalah sebauh alat atau teknologi yang digunakan untuk memperoleh berita (informasi). Kesimpulan pengertian ini tak lepas arti teknologi dan informasi dalam kamus bahasa Indonesia. Jika teknologi yang dimaksud menggunakan alat elektronis yang dapat berupa komputer, maka sangat jelas teknologi informasi dapat di definisikan sebagai sebuah proses pengolahan data berupa informasi dengan menggunakan perangkat komputer yang berfungsi memproses termasuk menyimpan dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat di percaya. Pemprosesan data (informasi) dengan melalui perangkat komputer akan berkaitan dengan perangkat lunak dan perangkat keras, dari dua hal inilah proses berangsung. Dimana perangkat keras menyangkut dengan alat-alat fisik, sedangkan perangkat lunak berupa aplikasi yang dimiliki komputer yang bertujuan untuk mengatur perangkat keras dalam bekerja. Dari uraian tentang informasi ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, di antaranya:

a.     Informasi merupakan hasil pengolahan data

b.    Memberikan makna

c.     Berguna atau bermanfaat 

4.     Mc. Leod (Susanto, 2002) mengemukakan bahwa suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a.   Akurat, artinya informasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda-beda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama, maka dianggap data tersebut akurat.

b.    Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

c.    Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

d.    Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.


D.    E-Book dan E-Learning

1. E-book (Buku elektronik) adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekadar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD (Compact Disk) kapasitas sekitar 700 MB, DVD (Digital Versatile Disk) kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 32 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.


2. E-learning beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk elearning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya di sepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setela bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula di sediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (Learning Management System). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference 


E.    Manfaat TIK dalam Dunia Pendidikan

            Secara sederhana dapatlah dikemukakan bahwa pada umumnya fasilitas/peralatan TIK dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran karena potensinya antara lain yang dapat:

a.     Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah;

b.     Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar, seperti: binatang-binatang buas, atau penguin dari kutub selatan;

c.     Menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi borobudur;

d.     Menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti: mikroorganisme;

e.     Mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion atau time-lapsephotograhy;

f.      Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya;

g.     Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa;

h.     Membangkitkan motivasi belajar siswa;

i.      Menyajikan informasi belajar secara konsisten, akurat, berkualitas dan dapat diulang penggunaannya atau disimpan sesuai dengan kebutuhan;

j.      Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak untuk lingkup sasaran yang sedikit/kecil atau banyak/luas, mengatasi batasan waktu (kapan saja) maupun (ruang dimana saja).

          Adapun Fungsi TIK dalam pembelajaran atau pendidikan: 

a.     TIK berfungsi sebagai gudang ilmu pengetahuan, dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll.

b.     Fungsi TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interaksi antara guru dengan siswa. 

c.     Fungsi TIK sebagai fasilitas pendidikan di sekolah dapat berupa pojok internet, perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan elektronik, dll. 

          Manfaat pendidikan secaran Umum dan Khusus:

1.     Umum

          Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat pada tahun 1999, dikemukakan bahwa relatif kecil presentase jumlah guru (20%) yang menyampaikan bahwa mereka mempersiapkan diri secara baik untuk mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran di kelas. Sebagai contoh, seorang guru mengatakan “Saya menggunakan komputer di kelas sebagai upaya pengayaan terhadap topik materi yang telah dibahas”, “Para siswa menggunakan internet untuk mendapatkan berbagai informasi yang perlu bagi laporan mereka”, “Saya menggunakan powerpoint untuk mempersiapkan semua presentasi saya di dalam kelas” (US Department of Education, 1999). Pertama-tama, tentukan dulu tujuan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yang tentunya haruslah mengacu pada tujuan pendidikan/pembelajaran yang bersifat khusus. Apakah TIK dimanfaatkan untuk mendukung inkuiri, meningkatkan komunikasi, memperluas akses ke berbagai sumber, membimbing siswa untuk menganalisis dan memvisualisasikan data, memungkinkan dilakukannya pengembangan produk, atau mendorong pengungkapan gagasan. Kedua, pilihlah jenis TIK yang sesuai dengan kebutuhan dan dilanjutkan dengan pengembangan kurikulum. Kembangkanlah suatu rencana untuk mengevaluasi pekerjaan siswa dan juga penilaian dampak dari pemanfaatan teknologi. Pengembangan kemampuan profesional guru yang sesuai dengan perkembangan tuntutan/kebutuhan adalah penting untuk dilaksanakan secara berkesinambungan. Dengan demikian, ada kesempatan bagi guru untuk belajar, tidak hanya yang terkait dengan cara-cara pemanfaatan TIK baru tetapi juga tentang cara-cara menyajikan materi pembelajaran yang bermakna, dan berbagai kegiatan lainnya yang terkait dengan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tetapi pelatihan guru haruslah lebih dari sekedar cara memanfaatkan TIK (termasuk komputer), tetapi sampai pada strategi pembelajaran yang dibutuhkan untuk (infuse) keterampilan teknologis ke dalam proses belajar” (Sulla, 1999). 


2.     Khusus

a.     Perencanaan. Pada tahap perencanaan, sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan tentunya Anda akan melakukan serangkaian kegiatan, seperti: merancang/mengemas materi pelajaran, mempersiapkan strategi pembelajaran, mempersiapkan lembar kerja siswa, dan mempersiapkan lembar penilaian hasil belajar siswa.

b.     Pelaksanaan Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru haruslah benar-benar yakin bahwa fasilitas TIK yang akan dimanfaatkannya dalam keadaan berfungsi baik. Artinya, guru harus melakukan tes terhadap fasilitas TIK sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hanya dengan cara yang demikian ini diharapkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan fasilitas TIK akan dapat berjalan lancar. Kemudian, para siswa juga perlu disiapkan agar masing-masing mereka fokus terhadap materi pelajaran yang akan dibahas. Penyiapan siswa dapat dilakukan dengan mengarahkan perhatian mereka terhadap kompetensi yang perlu mereka kuasai pada akhir kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang akan diterapkan selama kegiatan pembelajaran juga perlu dikomunikasikan kepada para siswa agar mereka memiliki kejelasan mengenai kegiatan-kegiatan belajar yang dituntut untuk mereka lakukan. 

c.  Penilaian Kegiatan Pembelajaran yang Memanfaatkan TIK. Penilaian hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan TIK dapat dilakukan secara: Terintegrasi atau menyatu dalam bahan belajar siswa, baik yang berupa pertanyaan-pertanyaan lisan sewaktu kegiatan belajar tatap muka, soal-soal latihan secara tertulis (self-evaluation) maupun kuis tersendiri, baik yang berupa penugasan individual atau kelompok, maupun tes. 


3.   Model-model Pemanfaatan TIK untuk Kegiatan Pembelajaran Guru mempunyai kebebasan untuk menentukan model pemanfaatan TIK yang akan diterapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Penentuan model pemanfaatan TIK ini hendaknya disesuaikan dengan berbagai kondisi yang ada, seperti: ketersediaan fasilitas TIK di sekolah (apakah lengkap untuk setiap siswa atau siswa harus berpasangan), tingkat kemampuan atau keterampilan guru mengoperasikan fasilitas/peralatan TIK, ketersediaan fasilitas TIK yang dimiliki siswa, tingkat kemampuan atau keterampilan siswa mengoperasikan fasilitas/peralatan TIK, atau tingkat aksesibilitas siswa terhadap materi pelajaran di luar sekolah. Apabila kondisi obyektif yang ada memang memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar berbasis TIK, maka model pemanfaatan TIK yang mendukung adalah model yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sekalipun mungkin tidak sepenuhnya. Model terintegrasi ini hanya dapat diterapkan apabila setiap siswa telah memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mengoperasikan fasilitas TIK di samping tidak memiliki kendala/hambatan untuk memanfaatkan fasilitas TIK setiap saat. Model pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran yang kedua yang dapat diterapkan adalah model campuran (mixed model) dengan porsi yang lebih besar pada pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Model campuran ini dapat dibedakan menjadi: 

a.    Model campuran yang sebagian besar kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pemanfaatan TIK; hanya sebagian kecil saja dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru secara tatap muka. Artinya, guru memang merencanakan ada kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan secara tatap muka dan ada pula yang diselenggarakan melalui pemanfaatan TIK.

b.  Model campuran yang sebagian besar kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka; sedangkan kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan TIK hanya dilakukan dalam persentase yang lebih kecil. Dalam hal ini, guru memang merencanakan ada kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan melalui memanfaatkan TIK. Penerapan model campuran ini di dasarkan atas pertimbangan mengenai ketersediaan fasilitas TIK di sekolah. Manakala fasilitas TIK yang tersedia di sekolah dapat dimanfaatkan siswa secara individual atau setidak-tidaknya secara berpasangan, dan fasilitas TIK yang sama juga dapat dimanfaatkan siswa di luar jam pelajaran sekolah, serta fasilitas TIK juga tersedia di lingkungan sekitar siswa (siswa tidak akan mengalami kesulitan atau hambatan dalam memanfaatkan fasilitas TIK), maka model campuran yang pertama dapat diterapkan guru. Sebaliknya, mana kala fasilitas TIK yang tersedia di sekolah terbatas jumlahnya sehingga hanya dapat di manfaatkan siswa secara berpasangan, trio atau bahkan kwartet, dan fasilitas TIK yang sama tidak mungkin dimanfaatkan siswa di luar jam pelajaran sekolah, serta fasilitas TIK yang tersedia di lingkungan sekitar siswa juga sangat terbatas, maka model campuran yang kedua yang lebih memungkinkan untuk diterapkan guru. Artinya, pemanfaatan TIK untuk pembelajaran hanya dilakukan dalam bentuk tugas-tugas yang harus dilakukan para siswa.




BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

          Teknologi Komunikasi merupakan perangkat keras atau peralatan yang terdapat dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi dengan individu-individu lain. Di zaman yang sekarang semakin maju, teknologi akan semakin berkembang. Dengan adanya Teknologi Komunikasi akan memungkinkan bagi siapa saja yang ingin mengenali dan memahami lebih baik tentang perkembangan teknologi terutama yang berhubungan dengan komunikasi. Teknologi Komunikasi tesebar di mana saja bahkan dalam wujud yang sangat dikenali siapa saja. Tidak heran kalau misalnya dimasa depan Teknologi Komunikasi semakin berkembang.

 

B.    Saran

         Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, akan bisa dipastikan bahwa perkembangan teknologi akan mengalami perkembangan. Dan dampak yang akan terjadi juga akan sangat besar bagi kehidupan manusia, akan sangat baik sekali jika perkembangan zaman dan teknologi tersebut juga dibarengi dengan kedewasaan diri dalam pemanfaatan teknologi. Karena bisa saja pemanfaatan teknologi tanpa adanya perhatian khusus dan pemahaman lebih baik akan mengakibatkan kerugian bagi diri dan orang lain seperti banyak kasus tentang korban teknologi di Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA

 

Haryanto, Edy. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran.

Nasution, Zulkarimein. 2001. Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta: UniversitasTerbukahttp://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi.


Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Kuliah di IAID Ciamis

Informasi Sekolah Darussalam