Makin Kaya Makin Jahat
Seseorang dalam hidupnya mempunyai
keinginan untuk menjadi orang kaya, maksud dari orang kaya di sini adalah
mempunyai banyak uang. Tapi dari 278,69 juta jiwa penduduk di Indonesia hanya
sekitar 57 juta orang (31%) kekayaannya (Rp150 juta sampai Rp1,5 miliar). Dan
mayoritasnya sekitar 122,8 juta orang penduduk dewasa Indonesia (66,8%) (kurang
dari Rp150 juta). Sebenarnya di sini saya tidak akan berkata betapa sedikitnya
orang kaya di Indonesia tapi saya ingin mengatakan betapa malasnya orang-orang
di Indonesia.
Kalian
bisa lihat bagaimana konten-konten bodoh di social media Indonesia banyak di
tonton oleh mereka dan oleh kita sendiri, nontonnya itu bisa sampai full habis
durasinya loh. Padahal kita tahu sendiri bahwa konten itu gak guna untuk diri
kita, kita juga bisa lihat bagaiaman berita-berita yang ada di televisi banyak
yang memberitakan hal-hal negative dari pada yang positif. Kenapa itu bisa
terjadi? Ya karena rating dari pemberitaan yang baik (misalnya berita prestasi
orang) itu sedikit viewsnya atau penontonnya, itu yang akan menyebabkan
pendapatan duit dari pemberitaan itu tidak akan menang besar. Dan pada akhirnya
banyak saluran televisi yang memilih memberitakan hal-hal yang buruk, soal
percaraian artis juga di beritak, bukankah itu masalah keluarga yang seharusnya
tidak di publikasikan? Tapi kan media mempublikasikannya karena laku di
pasaran.
Itulah
kita lebih bahagia melihat penderitaan orang lain dari pada kesuksesan mereka.
Kok bisa gitu? Karena banyak orang Indonesia yang gak kaya, dan pada akhirnya
jika ada orang yang gagal dalam mencapai kesuksesannya mereka akan Bahagia
karena mereka merasa bahwa dia sudah setara dengannya (dalam perihal harta).
Dan anehnya yang saya lihat mereka ingin sukses tapi tidak melakukan apa, sudah
melakukan pekerjaan dikatakannya pekerjaannya gak sesuai dengan dirinya atau
pun keinginannya ataupun gajinya kecil ataupun jika membuka usaha propit dan
omsetnya kecil tidak menutup modal. Apalagi yang sudah termotivasi dari
video-video motivasi dari youtube atau social media lainnya, tapi dia berkata
aku tidak mampu seperti itu dia punya privilege. Hai gaes semua orang yang
mempunyai privilege juga harus berjuang untuk mencapai kesuksesan itu, mereka
gak seperti yang kalian pikirkan bahwa hanya sekedar tidur dia akan mendapatkan
uang. Tidak seperti itu juga ya, walaupun kenyataannya ada yang seperti itu,
tapi saya yakin jika dia terus seperti itu dia akan jatuh dan bangkrut. Makanya
mereka juga bekerja keras sampai susah tidurkan, kalian tahu sendiri ada banyak
orang kaya yang susah tidur, mereka memikirkan hartanya takut kehilangan,
bagaimanapun juga dia sudah siap kaya tapi dia tidak siap untuk menjadi orang
miskin. Berbanding terbalik dengan orang miskinkan mereka sangat siap untuk
menjadi orang kaya.
Gini
yah ada yang mengatakan bahwa buat apa sih menjadi orang kaya, harta itu tidak
akan di bawa mati. Yah memang benar harta itu di dalam Islam yah tidak akan
ikut di kubur bersama kita. Tapi, saya tidak setuju dengan hal itu, itu sangat
bertentangan dengan Alquran, loh kenapa? Karena dalam Alquran sudah jelas
memerintahkan kita untuk bersedekah, berinfak, membantu yatim-piatu, dan wajib
berzakat. Itu tidak akan terlaksana jika kita tidak punya uang, yang kalian
sebut tidak akan di bawa mati tadi. Harta itu akan terbawa mati jika bisa
mematuhi perintah Alquran tadi. Jangan biarkan mental kita jadi mental-mental
penerima zakat jadikanlah mental kita mental-mental pemberi zakat.
Terus
ada yang bilang begini juga, jangan mau jadi orang kaya nanti lupa sama temen,
nanti arogan, jahat, korupsi, lupa orang tua, dll. Bagaimana tanggapan anda?
Gini ya, yang paling inti di dalam manusia itu adalah hati, terus yang kedua
ada akal (pikiran). Di dalam hati ini ada keinginan untuk bahagia dan
bersenang-senang (hawa nafsu), nah jika seseorang dari awalnya sudah kotor
hatinya, ini bisa disebabkan dari Pendidikan pertamanya yaitu orang tua.
Makanya parenting itu sangat penting dalam mendidik anak. Jika mereka sudah
menjadi orang kaya mereka akan berbuat jahat ataupun berbuat seenaknya, orang
itu juga bisa jadi bukan orang kaleng-kaleng bos. Mereka itu bisa sarjana,
magister, doctor, bahkan profesor. Mereka bisa berbuat jahat menindas orang,
menipu orang, bahkan orang-orang yang korupsi itu bukan orang-orang bodo loh.
Nah jadi gini Ketika orang yang hati sudah kotor dari awal Ketika dia sudah
banyak duit dan kaya mereka punya banyak akses untuk menyalurkan nafsunya itu
(bukan hanya seks).
Jadi
bukan orang yang kaya akan berbuat jahat, tapi orang yang jahat Ketika kaya
semakin mudah untuk berbuat jahat. Yang salah sekarang itu banyak orang-orang
baik diam. Mereka kita ingin berbicara banyak membungkamnya, mereka gak bisa
melawan karena musuhnya lebih banyak (orang tolol) di banding yang bener. Itu
yang berbahaya doktrin-doktrin orang mudah untuk di percaya tanpa di buktikan.
Kalau saya boleh berbicara sekarang itu banyak pemuka agama atau bisa disebut
ustadz mereka melakukan doktrin-doktrin yang salah. Kenapa bisa begitu?
Sekarang mudah untuk ngaku-ngaku jadi ustadz tinggal ngomong Bahasa arab
sedikit, bawa dalil alquran dan hadis sedikit sudah cukup untuk mengelabui
masyarakat. Lo liat aja berita-berita kemarin, orang yang mengaku nabi aja
banyak pengikutnya, bahkan ada orang yang mengaku imam mahdi (berarti kiamat
sudah dekat) dan anehnya itu ada pengikutnya dan banyak lagi. Apalagi yang bisa
trik-trik mengandakan uang, wah itu sudah pasti pengikutnya banyak.
Sebenarnya
yang salah itu bukan orang-orang pintar atau pemimpin-pemimpin kita, tetapi
masyarakatnya yang sakit. Makanya mengapa Pendidikan itu sangat penting, di
dalam negara maju 2 hal yang paling penting itu adalah Pendidikan, dan
fasilitas Kesehatan (gratis). Jika kita sudah bisa buat mobil sendiri,
handphone sendiri, browser seperti google sendiri, kita negara Indonesia akan
maju loh, apalagi hak-hak Kesehatan warga sudah ditanggung pemerintah, biaya
rumah sakit gratis, gak ada lagi tuh bpjs, kartu Indonesia pintar, karena
hak-hak mereka sudah terpenuhi. Yang saya takutkan bahwa negara Indonesia itu
menjadi pendidikannya itu menjadi Pendidikan terendah itu di sengaja. Karena
jika pendidikan Indonesia itu maju (baik) sudah habis tuh Amerika, dan Amerika
juga butuh 300 tahun untuk menjadi negara demokrasi seperti itu (super power),
sedangkan Indonesia baru 78 tahun merdeka.